- Shop
- P-1080
-
Prung Station
- Back
- Prung Station
-
PODCAST
- Back
- PODCAST
- DON KUMBANG Eps 1
- ALBERT SHADRACH Eps 2
- COACH COKIE Eps 3
- IRFAN POPISH Eps 4
- SHAMROOG Eps 5
- ATET STONEBOYS Eps 6
- REIZA SEEON Eps 7
- MORREZZA Eps 8
- TONKILLS Eps 9
- CARANGLAKSITA ABHIMANTRA Eps 10
- ARLAN SIDDHA Eps 11
- AYAH DONNY Eps 12
- AL a.k.a UCAY Eps 13
- DANI MILLENIX Eps 14
- AAN HAIRCUT EPS 15
- IM BOBS Eps 16
- LUCKY SOUNDSYSTEM Eps 17
- ATMOSFER DARI PRUNG STATION Eps 18
- SIR IYAI Eps 19
- BANDUNG SUPPORTER ALLIANCE Eps 20
- ANGKE BULLDOG BRIGADE Eps 21
- UGE JABAR Eps 22
- RANDY NTENK Eps 23
- DHANI MUNGGARAN Eps 24
- TOBIAS GINANJAR Eps 25
- AUN RAHMAN Eps 26
- KANG JALU BANDUNG PREMIER LEAGUE Eps 27
- FLAND Eps 28
- ALTER.NAIVE Eps 29
- JEBO & PHEY Eps 30
- ALIF SAPTO NUGROHO Eps 31
-
PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- Back
- PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- INTRODUCING PRUNGPEDIA EPS. 1
- WHAT IS CATALONIA ? EPS. 2
- FC BARCELONA BETWEEN STRUGGLE AND FOOTBALL EPS. 3
- FC BARCELONA MES QUE UN CLUB? EPS. 4
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 1 EPS. 5
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 2 EPS. 6
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 3 EPS. 7
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 1 EPS. 8
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 2 EPS. 9
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 3 EPS. 10
- STORY OF BALKANS PART 1 EPS. 11
- STORY OF BALKANS PART 2 EPS. 12
- DERETAN BERLIAN SEPAKBOLA BALKAN EPS. 13
- GREAT STORY OF GREATER LONDON EPS. 14
- FOOTBALL STORY IN GREATER LONDON EPS. 15 (2023)
- BELANDA DAN SERBA-SERBI CERITANYA EPS. 16
- BELANDA, RAJA TAK BERMAHKOTA DARI EROPA EPS. 17
- MAGNIFICENT LAND OF BRAZIL EPS. 18
- BRAZIL : FAKTA DI BALIK RAKSASA SEPAKBOLA DUNIA EPS. 19
- HISTORIA ITALIA EPS. 20
- CULTURA DI CALCIO EP. 21
- MAGNIFICENT HISTORY OF TURKIYE EPS. 22
- TURKIYE FOOTBALL ANTHOLOGY EPS. 23
- THAILAND : LAND OF SMILES EPS. 24
- CERITA SEPAK BOLA, NEGARA GAJAH PUTIH EPS. 25
- AUSTRALIA : LAND OF HOPE FROM THE SOUTH EPS. 26
- AUSTRALIAN SOCCEROOS EPS. 27
- JAPAN : LAND OF THE RISING SUN EPS. 28
- HISTORY OF JAPAN : SAKKĀ (SOCCER/FOOTBALL) EPS. 29
- From Russia With Love Part 1 EPS. 30
- From Russia With Love Part 2 EPS. 31
- RUSSIAN FOOTBALL : THE SLEEPING GIANT BEAR EPS. 32
- NORDIC - SCANDINAVIAN WORLD PART 1 EPS. 33
- SCANDINAVIAN FOOTBALL SAGA EPS. 34
- U.S.A UNITED STATES OF AMERICA : NEW WORLD EPS. 35
- HISTORY OF AMERICAN FOOTBALL SOCCER EPS. 36
- DON'T CRY FOR ME ARGENTINA EPS. 37
- ARGENTINA : SOUTH AMERICAN FOOTBALL UNDERDOG EPS. 38
- HOLA AMIGOS, MEXICANO EPS. 39
- MEXICO : MESOAMERICA FUTBOL GIGANTE EPS. 40
- GERMANY : DEUTSCHLAND UBER ALLES EPS. 41
- GERMANY : DER PANZER VON EUROPA EPS. 42
- FRANCE : LIBERTE EGALITE FRATERNITE EPS. 43
- FRANCE : Le-Coq d'Europe EPS. 44
- PORTUGAL : Imperio Maritimo do Mundo EPS. 45
- PORTUGAL: Navigadores do Europa EPS. 46
- URUGUAY : Magical Sun of May (Magico Sol de Mayo) EPS. 47
- URUGUAY : SLEEPING GIANT FROM SOUTH AMERICAN EPS. 48
- SOUTH KOREA: STORY FROM THE HAN RIVER EPS. 49
- SOUTH KOREA: TIGER OF ASIAN FOOTBALL EPS. 50
- POLSKA: WHITE EAGLE OF EUROPE EPS.51
- POLANDIA: Biało-Czerwoni Orły – White-Red Eagle EPS.52
- MALAYSIA : Kisah Tanah Melayu EPS. 53
- MALAYSIA : Harimau dari Semenanjung Malaya EPS. 54
- SINGAPURA : Small Island, Big Hope EPS. 55
- SINGAPORE: Singa Selat Malaka EPS. 56
- PHILLIPINES : Mabuhay, Pearl of the Orient! EPS. 57
- PHILLIPINES : Azkals Futbal! EPS. 58
-
SOUND OF PRUNG
- Back
- SOUND OF PRUNG
- Ay Ay Bruv !! Eps.1
- Subkultur Terakhir Itu Bernama Football Casuals Eps. 2
- Kontradiksi Antara Ultras dan Football Casuals Eps.3
- Sayap Kiri ST. PAULI Eps.4
- If You Tolerate This Your Children Will Be Next Eps.5
- Ada apa dengan Inggris dan Rusia? (Battle of Marseille) Eps.6
- Against Modern Football? Eps.7
- Wajah Suporter Sepakbola Turki Eps.8
- Aries Ediwan: "THE MOST WANTED !" Eps.9
- Tuhan Menciptakan Manchester Pada Hari Ke Enam (Madchester Scene) Eps.10
- Aldi Keparat : NewYork punya C.B.G.B, Bandung punya Saparua Eps.11
- Aldi Salladin : Review Film Trainspotting Eps.12
- England Fans Tak Ubahnya Seperti Kita!!! Eps.13
- 11 Orang Dari 270 Juta Jiwa, Masa Iyah Sih? Eps.14
- PRUNG X BOATSY (Lads From Forest Executive Crew) Eps.15
- Sometimes Maybe Good, Sometimes Maybe Shit (The Naughty Footballers) Eps.16
- When Football Meets Music #1 (Kasabian,Blur,Oasis,The Stone Roses) Eps.17
- Sekali Seumur Hidup Mengharumkan Nama Bangsa Eps.18
- Keangkuhan Petinggi Klub VS Kesetiaan Pemain ke 12. Eps19
- When Football Meets Music #2 (Johnny Rotten, Suggs Madness, Cockney Rejects,The Business) Eps.20
- Hantam Prasangka Buruk! (AAN Haircuts, ACA Straight Answer, ANGKE Bulldog Brigade) Eps.21
- BUDI DALTON: Football Casuals di Mata Budayawan Eps.22
- DODI BRAWLERS68 : Anti Rasis Belum Tentu Anti Fasis! Eps.23
- SHAMROOG : Most Dangerous Football Derby Eps.24
- MEET THE OWNERS | Riverside Forest Eps.25
- MEET THE OWNER | Birds Death Brigade Eps.26
- UTAY WARRIORS : Good Friends Good Family As One Eps.27
- MEET THE OWNERS | Kita Main 12 Orang! Eps. 28
- MEET THE OWNERS | Non League - Our Football Game Eps. 29
- MEET THE OWNERS | Chasing The Underdogs Eps. 30
- IEV TENGIK Mau Jadi Host Baru Sound Of Prung ? Eps. 31
- PAHYOL : Indie Bukan Totebag Apalagi Kopi Senja Eps.32
- PRABU PRAMAYOUGHA Saturday Night Karaoke : Don't Watch This! Eps.33
- BUDI TURLTES JR | FROM BANDUNG TO U.K & EUROPEAN TOUR EPS.34
- AKBER ( EYEDUST ) : KOMINFO RONGSOK !! ILUSTRATOR JADI SUSAH BERKARYA Eps.35
- DASA & EKY : BANDUNG MASIH JADI KOTA KREATIF ? YAKIN ?? Eps.36
- COKIE RIOTZ : TULANG BESI HADIR DENGAN NUANSA OI!CHESTRA Eps.37
- DOCMARTERS BANDUNG : WE ARE BACK !!! ROAD TO ONE DECADE DOCMARTERS BANDUNG Eps.38
- KIMUNG : TERNYATA RAVE MUSIC BUKAN SEKEDAR PARTY Eps.39
- HADI "ANTI SQUAD" : DARI JALANAN SAMPAI LAYAR LEBAR Eps.40
- MUSIC FOR ALL - STOP THE HATE : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.41
- NO TICKET NO SHOW : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.42
- COCKNEY KIDZ : KENAPA JATUH CINTA DENGAN WEST HAM UNITED ? PAKET KUMPLIT ! Eps.43
- DENNIE SHERMAN : TIDAK ADA PERBEDAAN KASTA DI WESTHAM RELATE DENGAN SKINHEAD ! Eps.45
- HAMMERS BANDUNG : BANGGA MENJADI MEDIOKER ! Eps.46
- BREZ : EAST END LONDON PUNYA COCKNEY, WEST BANDUNG PUNYA KOKDA Eps.47
- WISNU THE BOLDNESS : NGOBROLIN SKENA BALI SAMPAI REKLAMASI Eps.48
- IBOI STRENGTH THRU : CARILAH KESAMAAN, JANGAN CARI PERBEDAAN ps.48
- SUNNY SUMMERDAY : PROUD TO BE UNPOPULAR Eps.50
- BEBANGKAN OI! SQUAD : FROM TRIBUNE TO THE STAGE Eps.51
- NFC : MANIFESTING MORE GENERATION OF ACHIEVERS. GRASSROOTS WILL SHINE HERE! Eps.52
- KLAB ZINE DAN PERKEMBANGAN ZINE HARI INI! Eps.53
- GEBEG : KOMEDIAN BERKEDOK DRUMMER Eps.54
- MEET THE OWNERS : MAYDAY COLLECTIVE FOOTBALL Eps.55
- MODS INDONESIA : PERJALANAN MODS DI INDONESIA, SEMUA ADA DI BUKU INI ! Eps.56
- BANDUNG REGGAE SUPPORTER : SKINHEAD KOK DENGERIN REGGAE ? Eps.57
- MONYONG & TOMMY : OBROLAN BERKESAN BERSAMA KAWAN DARI NEGERI JIRAN Eps.58
- BUJANGAN URBAN : BANYAK GRAFFITI DI SUATU KOTA? BERARTI KOTA ITU KORUP! Eps.59
- SÉBASTIEN LOUIS : AUTHOR OF ULTRAS, GLI ALTRI PROTAGONISTI DEL CALCIO Eps.60
- HASBI ILMAN : KEMASAN BERITA CIAMIK ALA JURNALISTIK KOMIK Eps.61
- JACK AND JHON : HENTIKAN SEGALA KEKERASAN MARI KITA PARTY !!! Eps.62
- MEET THE OWNERS : KALAU MERUSAK PERTEMANAN, MENDING BUBAR! Eps.63
- MEET THE OWNERS : HARUS ADA PESAN YANG DISAMPAIKAN LEWAT SEPAKBOLA Eps.64
- MEET THE OWNERS : PEMAIN DIGOCEK WASIT, HAL LUAR BIASA DI LIGA 3 Eps. 65
- KUNTOWIYOGA : APAKAH FAN-OWNED CLUB AKAN BERUMUR PANJANG? Eps. 66
- A Moments To Remember Sound of Prung
- RIZKI MASBOX SANJAYA : PERSIB DAN ILUSI SULANJANA Eps. 67
- PASAR GRATIS : NOT FOR CHARITY, THIS IS SOLIDARITY Eps. 68
- KUASSA : PLUGIN LOKAL BERSELANCAR DI PASAR GLOBALEps. 69
- RIO RAZOR : MASIH PERCAYA KONEKSI PERTEMANAN Eps. 70
- INDONESIA MODS MAYDAY : SHOW YOUR DRESS, SHOW YOUR SCOOTER Eps. 71
- NOT FUSSED : GAK BUTUH EXPOSURE, INI SEMUA CUMA BERCANDA Eps. 72
- FAHMI RAMDHANI : YANG NONTON PURE SATURDAY ITU, PASTI WANGI! Eps. 73
- BANDUNG CLOBBER MARKET : CLOBBER ITU DARI ATAS SAMPAI BAWAH! Eps. 74
- SHAH ALAM ANTLERS : YOUNGSTER JUGA BISA RUN THE CLUB! Eps. 75
- MEET THE OWNERS : ZEN RS, SEPAK BOLA SUDAH MENJADI KONTEN BUKAN LAGI SEPERTI DULU! Eps. 1
- MEET THE OWNERS : FAHMI SADUR ALTERTOWN, APPAREL BARU RIVERSIDE FOREST FC Eps. 2
-
WEEKEND WAVES
- Back
- WEEKEND WAVES
- WEEKEND WAVES #track1 : ALDI SALLADIN
- WEEKEND WAVES #track2 : DEATHLESS
- WEEKEND WAVES #track3 : ACHELL SUEZ
- WEEKEND WAVES #track4 : MOONSHINE69
- WEEKEND WAVES #track5 : FYSN19
- WEEKEND WAVES #track6 : PEMUDA SALAH JALAN
- WEEKEND WAVES #track7 : Luckysoundsystem
- WEEKEND WAVES #track8 : USINNISU
- WEEKEND WAVES #track9 : SENPI MUSIC
- WEEKEND WAVES #track10 : DONGTSAY
- WEEKEND WAVES #track11 : FAZEDBOIII
- Bring Back The 80's
-
Webzine
- Back
- Webzine
-
Football History
- Back
- Football History
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Permainan Kotor Dari Dataran Inggris, The Crazy Gang dan Tingkah Tengilnya
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Lupakan Milan, Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN
- Royal Shrovetide Football Match dan Asal Muasal Istilah Derby
- Melawan Penjajahan Dengan Sepakbola
- The Dog Saved Manchester United
- Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia
- Kebencian Warga Liverpool Terhadap Inggris
- Dendam Kesumat Antara Inggris dan Jerman
- Narcos Football: Kartel Narkoba dan Sepakbola Kolombia
- Akar Permusuhan Manchester United Vs Leeds United
- Budaya Amsterdam dan Kebebasan Bob Marley
- Asal Muasal Perjudian Dalam Sepak Bola
- Aksi Protes dan Isu Bubarnya Curva Nord Atalanta Bergamo
- DEATH MATCH: Aroma Kematian Dalam Suatu Pertandingan
- Akar Rasisme La Familia Beitar
- Tuesday Drinking Club: Budaya Sepak Bola dan Minuman Beralkohol
- The Football War
- Kisah di Balik Football War
- Perlawanan Terhadap Pelecehan Seksual Dalam Dunia Sepak Bola
- Keterlibatan Suporter Dalam Suatu Klub Sepak Bola
- Menelisik Hubungan I’m Forever Blowing Bubbles Dan West Ham United
- SEPAK BOLA DAN KAUM KELAS PEKERJA
-
Our Opinion
- Back
- Our Opinion
- Mengapa Rasisme Menyebalkan?
- This Is Our Opinion: Football Casuals, Skena Tanpa Nahkoda
- Who Said Football is Fascist Game?
- Sampai Kapan Hingar Bingar di Stadion Kosong Berakhir?
- Rivalitas Tanpa Menyentuh Profesi
- That’s Why I Love Football
- Memelihara Rasa Peduli Bukanlah Hal Yang Hina
- Who Said Pop Is Dead? Kancah Musik Pop Kota Bandung
- Football Casual Sama Dengan Hypebeast?
- Sepak Bola Indonesia Butuh VAR?
- Sepak Bola dan Budaya Kolektif
- Akhiri Budaya Catcalling Dalam Dunia Suporter!
- Mendambakan Sepak Bola Tanpa Ujaran Kebencian
- Suporter Bukan Sapi Perah, Apalagi Kambing Gembala
-
Figure
- Back
- Figure
- Cantona
- Maradona
- Albert Shadrach
- Coach Cokie Riotz
- Irfan Popish
- The Crazy Gang
- Alan McGee
- Enrico, Los Fastidios
- Colin Blaney
- Daniel a.k.a Kulbritania
- Benjamin Odeje
- Exclusive Interview With Dhani Munggaran
- Exclusive Interview With Dimaz Maulana, Bawahskor
- Ronny Pattinasarany: Sepakbola, Keluarga dan Bandar Narkoba
- George Best: Kenakalan Dan Kepiawaian Di Atas Lapangan
- Bob Marley: Perdamaian, Kemerdekaan dan Sepak Bola
- Nadia Nadim : Dari Herat Menjadi Pemain Sepak Bola Denmark Terhebat
- Meet the firm
-
Subculture
- Back
- Subculture
- Budaya Kritik Suporter
- Fanatisme Suporter
- Football Casuals
- Madchester
- Derby Tamanchester
- Musik dan sepak bola
- Asal Muasal Istilah Derby
- Guard Of Honour
- Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- Makna Simbol Dalam Suporter Sepak Bola
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Era Baru Dalam Dunia Suporter Sepak Bola
- Italy's Ultras
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Resistensi Supporter Melalui Street Art
- Naked Fussball dan Bentuk Protes Terhadap Sepak Bola Modern
- Resistensi Ultras Raja Casablanca
- Football Fanzine History
-
Music
- Back
- Music
- Liam Gallagher, Once
- Live Review, Down By The River Thames
- The Skinner Brothers
- Ian Brown
- Salford Lads Club, The Smiths dan Kenakalan Remaja Manchester
- Kenapa Ian Brown Dipanggil King Monkey?
- Makna Dibalik Simbol Lemon The Stone Roses
- Morrissey: Eksistensi dan Kontroversi
- Cerita Dibalik Lagu Bella Ciao dan Dali Mask
- Fanatisme The Stone Roses Terhadap Manchester United
- MANIC STREET PREACHERS: Senandung Perlawanan Dalam Balutan Musik Rock
- Liam Gallagher Vs Damon Albarn: Battle of Britpop, apa kabar?
- Apakah Reuni Oasis Hanya Omong Kosong?
- Siapa Sosok Pria Dalam Cover Album Meat Is Murder?
- PRUNG EXCLUSIVE INTERVIEW WITH COLIN, FROM VANILLA MUFFINS
- Movie
-
Fashion
- Back
- Fashion
- Monkey Jacket
- Harmonisasi Inggris Dan Jerman
- Paisley
- P-1080 Project
- PRUNG, Filosofi dan Makna
- Dari Suku Inuit, Medan Perang Hingga Modernist Connoisseurs
- A Short History Of Socks
- A Little Story Tracksuits Story
- Bucket Hat Story: Dari Pedesaan Sampai Panggung Besar
- Fashion and Football Culture
- What’s the Story? Gingham Glory!
- A Short Story Camouflage Pattern
- A Little Knitwear Story
- Menelusuri Perjalanan Smock Jacket
- Menelisik Perjalanan Panjang Flight Jacket
- Cargo Pants History: Dari Medan Perang Hingga Lemari Pakaian
- Dropshipper
- About
-
Shop
-
P-1080
-
Prung Station
-
PODCAST
- DON KUMBANG Eps 1
- ALBERT SHADRACH Eps 2
- COACH COKIE Eps 3
- IRFAN POPISH Eps 4
- SHAMROOG Eps 5
- ATET STONEBOYS Eps 6
- REIZA SEEON Eps 7
- MORREZZA Eps 8
- TONKILLS Eps 9
- CARANGLAKSITA ABHIMANTRA Eps 10
- ARLAN SIDDHA Eps 11
- AYAH DONNY Eps 12
- AL a.k.a UCAY Eps 13
- DANI MILLENIX Eps 14
- AAN HAIRCUT EPS 15
- IM BOBS Eps 16
- LUCKY SOUNDSYSTEM Eps 17
- ATMOSFER DARI PRUNG STATION Eps 18
- SIR IYAI Eps 19
- BANDUNG SUPPORTER ALLIANCE Eps 20
- ANGKE BULLDOG BRIGADE Eps 21
- UGE JABAR Eps 22
- RANDY NTENK Eps 23
- DHANI MUNGGARAN Eps 24
- TOBIAS GINANJAR Eps 25
- AUN RAHMAN Eps 26
- KANG JALU BANDUNG PREMIER LEAGUE Eps 27
- FLAND Eps 28
- ALTER.NAIVE Eps 29
- JEBO & PHEY Eps 30
- ALIF SAPTO NUGROHO Eps 31
-
PRUNGPEDIA WITH SHAMROOG
- INTRODUCING PRUNGPEDIA EPS. 1
- WHAT IS CATALONIA ? EPS. 2
- FC BARCELONA BETWEEN STRUGGLE AND FOOTBALL EPS. 3
- FC BARCELONA MES QUE UN CLUB? EPS. 4
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 1 EPS. 5
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 2 EPS. 6
- CHRONICLE OF UK & IRELAND STORY PART 3 EPS. 7
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 1 EPS. 8
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 2 EPS. 9
- UNTOUCHABLE AFRICA PART 3 EPS. 10
- STORY OF BALKANS PART 1 EPS. 11
- STORY OF BALKANS PART 2 EPS. 12
- DERETAN BERLIAN SEPAKBOLA BALKAN EPS. 13
- GREAT STORY OF GREATER LONDON EPS. 14
- FOOTBALL STORY IN GREATER LONDON EPS. 15 (2023)
- BELANDA DAN SERBA-SERBI CERITANYA EPS. 16
- BELANDA, RAJA TAK BERMAHKOTA DARI EROPA EPS. 17
- MAGNIFICENT LAND OF BRAZIL EPS. 18
- BRAZIL : FAKTA DI BALIK RAKSASA SEPAKBOLA DUNIA EPS. 19
- HISTORIA ITALIA EPS. 20
- CULTURA DI CALCIO EP. 21
- MAGNIFICENT HISTORY OF TURKIYE EPS. 22
- TURKIYE FOOTBALL ANTHOLOGY EPS. 23
- THAILAND : LAND OF SMILES EPS. 24
- CERITA SEPAK BOLA, NEGARA GAJAH PUTIH EPS. 25
- AUSTRALIA : LAND OF HOPE FROM THE SOUTH EPS. 26
- AUSTRALIAN SOCCEROOS EPS. 27
- JAPAN : LAND OF THE RISING SUN EPS. 28
- HISTORY OF JAPAN : SAKKĀ (SOCCER/FOOTBALL) EPS. 29
- From Russia With Love Part 1 EPS. 30
- From Russia With Love Part 2 EPS. 31
- RUSSIAN FOOTBALL : THE SLEEPING GIANT BEAR EPS. 32
- NORDIC - SCANDINAVIAN WORLD PART 1 EPS. 33
- SCANDINAVIAN FOOTBALL SAGA EPS. 34
- U.S.A UNITED STATES OF AMERICA : NEW WORLD EPS. 35
- HISTORY OF AMERICAN FOOTBALL SOCCER EPS. 36
- DON'T CRY FOR ME ARGENTINA EPS. 37
- ARGENTINA : SOUTH AMERICAN FOOTBALL UNDERDOG EPS. 38
- HOLA AMIGOS, MEXICANO EPS. 39
- MEXICO : MESOAMERICA FUTBOL GIGANTE EPS. 40
- GERMANY : DEUTSCHLAND UBER ALLES EPS. 41
- GERMANY : DER PANZER VON EUROPA EPS. 42
- FRANCE : LIBERTE EGALITE FRATERNITE EPS. 43
- FRANCE : Le-Coq d'Europe EPS. 44
- PORTUGAL : Imperio Maritimo do Mundo EPS. 45
- PORTUGAL: Navigadores do Europa EPS. 46
- URUGUAY : Magical Sun of May (Magico Sol de Mayo) EPS. 47
- URUGUAY : SLEEPING GIANT FROM SOUTH AMERICAN EPS. 48
- SOUTH KOREA: STORY FROM THE HAN RIVER EPS. 49
- SOUTH KOREA: TIGER OF ASIAN FOOTBALL EPS. 50
- POLSKA: WHITE EAGLE OF EUROPE EPS.51
- POLANDIA: Biało-Czerwoni Orły – White-Red Eagle EPS.52
- MALAYSIA : Kisah Tanah Melayu EPS. 53
- MALAYSIA : Harimau dari Semenanjung Malaya EPS. 54
- SINGAPURA : Small Island, Big Hope EPS. 55
- SINGAPORE: Singa Selat Malaka EPS. 56
- PHILLIPINES : Mabuhay, Pearl of the Orient! EPS. 57
- PHILLIPINES : Azkals Futbal! EPS. 58
-
SOUND OF PRUNG
- Ay Ay Bruv !! Eps.1
- Subkultur Terakhir Itu Bernama Football Casuals Eps. 2
- Kontradiksi Antara Ultras dan Football Casuals Eps.3
- Sayap Kiri ST. PAULI Eps.4
- If You Tolerate This Your Children Will Be Next Eps.5
- Ada apa dengan Inggris dan Rusia? (Battle of Marseille) Eps.6
- Against Modern Football? Eps.7
- Wajah Suporter Sepakbola Turki Eps.8
- Aries Ediwan: "THE MOST WANTED !" Eps.9
- Tuhan Menciptakan Manchester Pada Hari Ke Enam (Madchester Scene) Eps.10
- Aldi Keparat : NewYork punya C.B.G.B, Bandung punya Saparua Eps.11
- Aldi Salladin : Review Film Trainspotting Eps.12
- England Fans Tak Ubahnya Seperti Kita!!! Eps.13
- 11 Orang Dari 270 Juta Jiwa, Masa Iyah Sih? Eps.14
- PRUNG X BOATSY (Lads From Forest Executive Crew) Eps.15
- Sometimes Maybe Good, Sometimes Maybe Shit (The Naughty Footballers) Eps.16
- When Football Meets Music #1 (Kasabian,Blur,Oasis,The Stone Roses) Eps.17
- Sekali Seumur Hidup Mengharumkan Nama Bangsa Eps.18
- Keangkuhan Petinggi Klub VS Kesetiaan Pemain ke 12. Eps19
- When Football Meets Music #2 (Johnny Rotten, Suggs Madness, Cockney Rejects,The Business) Eps.20
- Hantam Prasangka Buruk! (AAN Haircuts, ACA Straight Answer, ANGKE Bulldog Brigade) Eps.21
- BUDI DALTON: Football Casuals di Mata Budayawan Eps.22
- DODI BRAWLERS68 : Anti Rasis Belum Tentu Anti Fasis! Eps.23
- SHAMROOG : Most Dangerous Football Derby Eps.24
- MEET THE OWNERS | Riverside Forest Eps.25
- MEET THE OWNER | Birds Death Brigade Eps.26
- UTAY WARRIORS : Good Friends Good Family As One Eps.27
- MEET THE OWNERS | Kita Main 12 Orang! Eps. 28
- MEET THE OWNERS | Non League - Our Football Game Eps. 29
- MEET THE OWNERS | Chasing The Underdogs Eps. 30
- IEV TENGIK Mau Jadi Host Baru Sound Of Prung ? Eps. 31
- PAHYOL : Indie Bukan Totebag Apalagi Kopi Senja Eps.32
- PRABU PRAMAYOUGHA Saturday Night Karaoke : Don't Watch This! Eps.33
- BUDI TURLTES JR | FROM BANDUNG TO U.K & EUROPEAN TOUR EPS.34
- AKBER ( EYEDUST ) : KOMINFO RONGSOK !! ILUSTRATOR JADI SUSAH BERKARYA Eps.35
- DASA & EKY : BANDUNG MASIH JADI KOTA KREATIF ? YAKIN ?? Eps.36
- COKIE RIOTZ : TULANG BESI HADIR DENGAN NUANSA OI!CHESTRA Eps.37
- DOCMARTERS BANDUNG : WE ARE BACK !!! ROAD TO ONE DECADE DOCMARTERS BANDUNG Eps.38
- KIMUNG : TERNYATA RAVE MUSIC BUKAN SEKEDAR PARTY Eps.39
- HADI "ANTI SQUAD" : DARI JALANAN SAMPAI LAYAR LEBAR Eps.40
- MUSIC FOR ALL - STOP THE HATE : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.41
- NO TICKET NO SHOW : ROAD TO COCKNEY REJECTS FAREWELL TOUR 2023 Eps.42
- COCKNEY KIDZ : KENAPA JATUH CINTA DENGAN WEST HAM UNITED ? PAKET KUMPLIT ! Eps.43
- DENNIE SHERMAN : TIDAK ADA PERBEDAAN KASTA DI WESTHAM RELATE DENGAN SKINHEAD ! Eps.45
- HAMMERS BANDUNG : BANGGA MENJADI MEDIOKER ! Eps.46
- BREZ : EAST END LONDON PUNYA COCKNEY, WEST BANDUNG PUNYA KOKDA Eps.47
- WISNU THE BOLDNESS : NGOBROLIN SKENA BALI SAMPAI REKLAMASI Eps.48
- IBOI STRENGTH THRU : CARILAH KESAMAAN, JANGAN CARI PERBEDAAN ps.48
- SUNNY SUMMERDAY : PROUD TO BE UNPOPULAR Eps.50
- BEBANGKAN OI! SQUAD : FROM TRIBUNE TO THE STAGE Eps.51
- NFC : MANIFESTING MORE GENERATION OF ACHIEVERS. GRASSROOTS WILL SHINE HERE! Eps.52
- KLAB ZINE DAN PERKEMBANGAN ZINE HARI INI! Eps.53
- GEBEG : KOMEDIAN BERKEDOK DRUMMER Eps.54
- MEET THE OWNERS : MAYDAY COLLECTIVE FOOTBALL Eps.55
- MODS INDONESIA : PERJALANAN MODS DI INDONESIA, SEMUA ADA DI BUKU INI ! Eps.56
- BANDUNG REGGAE SUPPORTER : SKINHEAD KOK DENGERIN REGGAE ? Eps.57
- MONYONG & TOMMY : OBROLAN BERKESAN BERSAMA KAWAN DARI NEGERI JIRAN Eps.58
- BUJANGAN URBAN : BANYAK GRAFFITI DI SUATU KOTA? BERARTI KOTA ITU KORUP! Eps.59
- SÉBASTIEN LOUIS : AUTHOR OF ULTRAS, GLI ALTRI PROTAGONISTI DEL CALCIO Eps.60
- HASBI ILMAN : KEMASAN BERITA CIAMIK ALA JURNALISTIK KOMIK Eps.61
- JACK AND JHON : HENTIKAN SEGALA KEKERASAN MARI KITA PARTY !!! Eps.62
- MEET THE OWNERS : KALAU MERUSAK PERTEMANAN, MENDING BUBAR! Eps.63
- MEET THE OWNERS : HARUS ADA PESAN YANG DISAMPAIKAN LEWAT SEPAKBOLA Eps.64
- MEET THE OWNERS : PEMAIN DIGOCEK WASIT, HAL LUAR BIASA DI LIGA 3 Eps. 65
- KUNTOWIYOGA : APAKAH FAN-OWNED CLUB AKAN BERUMUR PANJANG? Eps. 66
- A Moments To Remember Sound of Prung
- RIZKI MASBOX SANJAYA : PERSIB DAN ILUSI SULANJANA Eps. 67
- PASAR GRATIS : NOT FOR CHARITY, THIS IS SOLIDARITY Eps. 68
- KUASSA : PLUGIN LOKAL BERSELANCAR DI PASAR GLOBALEps. 69
- RIO RAZOR : MASIH PERCAYA KONEKSI PERTEMANAN Eps. 70
- INDONESIA MODS MAYDAY : SHOW YOUR DRESS, SHOW YOUR SCOOTER Eps. 71
- NOT FUSSED : GAK BUTUH EXPOSURE, INI SEMUA CUMA BERCANDA Eps. 72
- FAHMI RAMDHANI : YANG NONTON PURE SATURDAY ITU, PASTI WANGI! Eps. 73
- BANDUNG CLOBBER MARKET : CLOBBER ITU DARI ATAS SAMPAI BAWAH! Eps. 74
- SHAH ALAM ANTLERS : YOUNGSTER JUGA BISA RUN THE CLUB! Eps. 75
- MEET THE OWNERS : ZEN RS, SEPAK BOLA SUDAH MENJADI KONTEN BUKAN LAGI SEPERTI DULU! Eps. 1
- MEET THE OWNERS : FAHMI SADUR ALTERTOWN, APPAREL BARU RIVERSIDE FOREST FC Eps. 2
-
WEEKEND WAVES
- WEEKEND WAVES #track1 : ALDI SALLADIN
- WEEKEND WAVES #track2 : DEATHLESS
- WEEKEND WAVES #track3 : ACHELL SUEZ
- WEEKEND WAVES #track4 : MOONSHINE69
- WEEKEND WAVES #track5 : FYSN19
- WEEKEND WAVES #track6 : PEMUDA SALAH JALAN
- WEEKEND WAVES #track7 : Luckysoundsystem
- WEEKEND WAVES #track8 : USINNISU
- WEEKEND WAVES #track9 : SENPI MUSIC
- WEEKEND WAVES #track10 : DONGTSAY
- WEEKEND WAVES #track11 : FAZEDBOIII
-
PODCAST
- Bring Back The 80's
-
Webzine
-
Football History
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Permainan Kotor Dari Dataran Inggris, The Crazy Gang dan Tingkah Tengilnya
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Lupakan Milan, Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- GUARD OF HONOUR, TRADISI TUA YANG TETAP DILESTARIKAN
- Royal Shrovetide Football Match dan Asal Muasal Istilah Derby
- Melawan Penjajahan Dengan Sepakbola
- The Dog Saved Manchester United
- Tartan Army: Fanatisme dan Kenakalan Supporter Skotlandia
- Kebencian Warga Liverpool Terhadap Inggris
- Dendam Kesumat Antara Inggris dan Jerman
- Narcos Football: Kartel Narkoba dan Sepakbola Kolombia
- Akar Permusuhan Manchester United Vs Leeds United
- Budaya Amsterdam dan Kebebasan Bob Marley
- Asal Muasal Perjudian Dalam Sepak Bola
- Aksi Protes dan Isu Bubarnya Curva Nord Atalanta Bergamo
- DEATH MATCH: Aroma Kematian Dalam Suatu Pertandingan
- Akar Rasisme La Familia Beitar
- Tuesday Drinking Club: Budaya Sepak Bola dan Minuman Beralkohol
- The Football War
- Kisah di Balik Football War
- Perlawanan Terhadap Pelecehan Seksual Dalam Dunia Sepak Bola
- Keterlibatan Suporter Dalam Suatu Klub Sepak Bola
- Menelisik Hubungan I’m Forever Blowing Bubbles Dan West Ham United
- SEPAK BOLA DAN KAUM KELAS PEKERJA
-
Our Opinion
- Mengapa Rasisme Menyebalkan?
- This Is Our Opinion: Football Casuals, Skena Tanpa Nahkoda
- Who Said Football is Fascist Game?
- Sampai Kapan Hingar Bingar di Stadion Kosong Berakhir?
- Rivalitas Tanpa Menyentuh Profesi
- That’s Why I Love Football
- Memelihara Rasa Peduli Bukanlah Hal Yang Hina
- Who Said Pop Is Dead? Kancah Musik Pop Kota Bandung
- Football Casual Sama Dengan Hypebeast?
- Sepak Bola Indonesia Butuh VAR?
- Sepak Bola dan Budaya Kolektif
- Akhiri Budaya Catcalling Dalam Dunia Suporter!
- Mendambakan Sepak Bola Tanpa Ujaran Kebencian
- Suporter Bukan Sapi Perah, Apalagi Kambing Gembala
-
Figure
- Cantona
- Maradona
- Albert Shadrach
- Coach Cokie Riotz
- Irfan Popish
- The Crazy Gang
- Alan McGee
- Enrico, Los Fastidios
- Colin Blaney
- Daniel a.k.a Kulbritania
- Benjamin Odeje
- Exclusive Interview With Dhani Munggaran
- Exclusive Interview With Dimaz Maulana, Bawahskor
- Ronny Pattinasarany: Sepakbola, Keluarga dan Bandar Narkoba
- George Best: Kenakalan Dan Kepiawaian Di Atas Lapangan
- Bob Marley: Perdamaian, Kemerdekaan dan Sepak Bola
- Nadia Nadim : Dari Herat Menjadi Pemain Sepak Bola Denmark Terhebat
- Meet the firm
-
Subculture
- Budaya Kritik Suporter
- Fanatisme Suporter
- Football Casuals
- Madchester
- Derby Tamanchester
- Musik dan sepak bola
- Asal Muasal Istilah Derby
- Guard Of Honour
- Sisilia Memiliki Sektarianisme Tak Terbantahkan
- Makna Simbol Dalam Suporter Sepak Bola
- Dari The Busby Babes Hingga Munich Disaster
- Era Baru Dalam Dunia Suporter Sepak Bola
- Italy's Ultras
- Banalitas Kejahatan Sepak Bola Italia
- Afiliasi Politik Dalam Sepak Bola
- Sektarianisme Antara Celtic dan Rangers
- Resistensi Budaya F.C. United Of Manchester
- Resistensi Supporter Melalui Street Art
- Naked Fussball dan Bentuk Protes Terhadap Sepak Bola Modern
- Resistensi Ultras Raja Casablanca
- Football Fanzine History
-
Music
- Liam Gallagher, Once
- Live Review, Down By The River Thames
- The Skinner Brothers
- Ian Brown
- Salford Lads Club, The Smiths dan Kenakalan Remaja Manchester
- Kenapa Ian Brown Dipanggil King Monkey?
- Makna Dibalik Simbol Lemon The Stone Roses
- Morrissey: Eksistensi dan Kontroversi
- Cerita Dibalik Lagu Bella Ciao dan Dali Mask
- Fanatisme The Stone Roses Terhadap Manchester United
- MANIC STREET PREACHERS: Senandung Perlawanan Dalam Balutan Musik Rock
- Liam Gallagher Vs Damon Albarn: Battle of Britpop, apa kabar?
- Apakah Reuni Oasis Hanya Omong Kosong?
- Siapa Sosok Pria Dalam Cover Album Meat Is Murder?
- PRUNG EXCLUSIVE INTERVIEW WITH COLIN, FROM VANILLA MUFFINS
- Movie
-
Fashion
- Monkey Jacket
- Harmonisasi Inggris Dan Jerman
- Paisley
- P-1080 Project
- PRUNG, Filosofi dan Makna
- Dari Suku Inuit, Medan Perang Hingga Modernist Connoisseurs
- A Short History Of Socks
- A Little Story Tracksuits Story
- Bucket Hat Story: Dari Pedesaan Sampai Panggung Besar
- Fashion and Football Culture
- What’s the Story? Gingham Glory!
- A Short Story Camouflage Pattern
- A Little Knitwear Story
- Menelusuri Perjalanan Smock Jacket
- Menelisik Perjalanan Panjang Flight Jacket
- Cargo Pants History: Dari Medan Perang Hingga Lemari Pakaian
-
Football History
- Dropshipper
- About
Cerita Dibalik Lagu Bella Ciao dan Dali Mask
Ramai halaman berita online minggu ini memberitakan tentang kepindahan pemain berrnama Elseid Hysaj dari Napoli menuju Lazio. Hal ini terasa sangat biasa-biasa saja dan tidak terlalu menyita perhatian publik sepakbola. Namun ada hal menarik yang dilakukan pemain berusia 27 tahun asal Albania ini, punggawa baru le Aquile itu memicu reaksi kemarahan dari ultras Lazio, pasalnya Hysaj menyanyikan salah satu lagu kebanggan pergerakan sayap kiri. Bella Ciao berkumandang saat perkenalan dirinya kepada pemain Lazio lain nya, atas kelakuan pria berusia 27 tahun ini para Ultras memberikan respon yang cukup serius pada dirinya, mereka membentangkan spanduk besar yang digantungkan di sebuah jembatan di Roma yang berisi pesan “Hysaj adalah cacing, Lazio itu fasis”
Lagu Bella Ciao sendiri secara historis diyakini sebagai lagu perjuangan dari pergerakan sayap kiri yang jelas menjadi lawan politik dari penggemar berat Lazio yang terkenal karena mengafiliasikan diri mereka dengan pergerakan sayap kanan. Salah satu pendukung Lazio, Franco Costantino, mengatakan kepada Adn Kronos 'Secara historis kami adalah basis penggemar sayap kanan dan kami bangga akan hal itu. Bella Ciao yang dinyanyikan dengan seragam Lazio adalah sesuatu yang kurang ajar, Hysaj melakukan kesalahan. Dia tidak punya alasan apapun untuk membela diri.' Ujar salah satu pendukung Lazio yang melabeli dirinya sebagai bagian dari pergerakan politik sayap kanan.
Ultimatum dari Ultras Lazio ini sangat serius. Ultras sayap kanan Lazio bahkan berencana untuk mendatangi Hysaj di sebuah restoran. Hysaj dan direktur olahraga Lazio, Igli Tare, juga disebut sempat dihadang saat tengah menuju komplek latihan Lazio,Auronzo Di Cadore.
Melihat Hysaj mendapatkan ancaman yang cukup serius dari ultras sayap kanan Lazio, kubu Elang Ibu Kota merilis pernyataan akan melindungi pemain berusia 27 tahun tersebut. Lazio rupanya tidak ingin situasi ini ditunggangi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan secara politik. "Adalah tugas Klub untuk melindungi pemainnya dan menyingkirkannya dari situasi di mana dia digunakan untuk keuntungan pribadi dan politik," bunyi pernyataan Lazio.
"Dalam hal ini, mereka tentu tidak ada hubungannya dengan konteks yang ada dalam insiden ini. Latihan harus berlanjut dalam suasana tenang yang kami nikmati hingga hari ini."
Pihak Lazio jelas "mengecam spanduk memalukan itu." jika kita melihat beberapa pernyataan yang diutarakan. "Kami mendukung atlet-atlet kami dan semua pemain. Kami tak akan pernah sependirian dengan mereka yang menolak nilai-nilai olah raga," kata Lazio seperti dikutip AFP. "Kami sudah jelas menjauhkan diri kami dari mereka yang ingin mengeksploitasi peristiwa ini untuk kepentingan politik dengan merusak citra tim, semua pendukung Lazio dan klub ini." Tidak hanya pihak klub, suporter Lazio lainnya pun ikut membela Hysaj yang didatangkan ke Roma dari Napoli dalam status bebas transfer. Mereka menggaungkan tagar #IostoconHysaj (saya bersama Hysaj).
Lalu apa makna dibalik lagu Bella Ciao ??
Lagu ini adalah sebuah gema dari periode yang mencekam, di mana lebih dari 80.000 warga sipil Italia terbunuh, lagu Bella Ciao menjadi pengingat yang sangat tidak didambakan bagi banyak warga Italia, karena banyak dari mereka , terutama mereka yang lebih tua, menyatakan bahwa lagu ini bukan tentang sebuah perayaan. Lagu ini mengingatkan mereka pada sebuah perang atau pertempuran dan membawa kembali banyak kenangan menyakitkan. “Anda harus memahami bahwa perang saudara adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kita di Italia. Hampir setiap keluarga Italia terkena dampaknya, ada banyak kakek dan saudara laki-laki mereka yang terlibat di kedua sisi konflik. Karena alasan inilah anda tidak dapat benar-benar memainkan lagu ini di Italia. Itu tidak dilarang, tetapi itu akan dianggap tidak sopan.” Anda tidak akan mendengar lagu seperti ini lagi di Italia." Ujar salah satu warga Italia yang tidak ingin mengungkapkan identitasnya, ia juga mengungkapkan bahwa pelarangan itu sudah cukup lama karena sejak tahun 2015, lagu tersebut dilarang di beberapa kota di Italia Utara, yang dikuasai oleh partai sayap kanan.
Bella Ciao sendiri bermula dari masa ketika orang Italia bernyanyi dengan perasaan yang cukup mendalam, mereka bersenandung tentang cinta, kebebasan, dan bahkan perang dari hati. Namun di balik getaran awal lagu Bella Ciao, terdapat sejarah yang cukup rumit karena dirasa mencakup takaran ketidakadilan. Jika dalam versi awal, lagu ini menelusuri kembali ke paruh pertama abad ke-20 ke wilayah Lembah Po di Italia Utara. Lagu ini sangat populer dan Dinyanyikan oleh para petani perempuan di Italia utara, para perempuan ini, yang dalam bahasa Italia disebut dengan kata “Mondinas”, bekerja sebagai penanam dan pemelihara padi. Dengan sawahnya yang subur itulah para pekerja wanita musiman akan menyanyikan Bela Ciao sebagai cara untuk mengatasi pekerjaan yang melelahkan dan dibayar dengan upah yang sangat rendah. Mereka bekerja dengan kaki telanjang dalam genangan air yang mentupi lutut mereka, dan punggung mereka ditekuk selama berjam-jam. Kondisi kerja yang sangat mengerikan, jam kerja yang panjang dan upah yang sangat rendah menyebabkan ketidakpuasan yang terus-menerus dan terkadang menyebabkan gerakan pemberontakan dan kerusuhan di tahun-tahun awal abad kedua puluh.
Setelah melewati masa kelam, "Bella ciao" kembali menggema, kelahiran kedua ini dilakukan oleh gerakan perlawanan anti-fasis di Italia antara tahun 1943 dan 1945, dengan lirik yang dimodifikasi. Penulis lirik lagu perjuangan ini memang tidak diketahui. Lagu tersebut dimodifikasi dan diadopsi sebagai lagu kebangsaan perlawanan dari mereka yang memiliki pemahaman anti-fasis oleh para partisan Italia antara tahun 1943 dan 1945, ketika di mana mereka, para partisan berperang melawan pendudukan pasukan Nazi dalam Perang Dunia II dan perang saudara berikutnya melawan pemerintah fasis Italia yang dipimpin oleh Benito Mussolini.
Tidak berhenti sampai disitu, beberapa versi dari "Bella ciao" juga bergemuruh di seluruh dunia sebagai himne anti-fasis, kebebasan dan perlawanan dari para pejuang sayap kiri. Kekuatan lirik dari lagu ini datang melalui tekadnya yang terbuka. Setiap baris meningkat intensitasnya dan menggambarkan bahwa pencipta lagu yang tidak dikenal itu bukanlah seorang korban. Dia sebenarnya sosok yang ulet dan sabar menunggu saat pasang surut perang. Keuletan dan kesabaran penulis ini ia tuangkan dalam lirik terakhir "tetapi harinya akan tiba ketika kita semua akan bekerja dalam kebebasan."
Lalu Mengapa lagu "Bella Ciao" bukan lagu semua orang Italia?
Karena lagu ini sudah menjadi himne para partisan Italia yang mayoritas berafiliasi dengan Partai Komunis. Dengan demikian, lagu tersebut mewakili partai sayap kiri. Dapat dibayangkan jika ada lagu kebangsaan yang serupa dinyanyikan untuk mewakili partai kanan? jika itu terjadi maka akan kembali memecah belah penduduk Italia hingga saat ini.
Karena, sayangnya, tidak semua orang Italia anti-fasis. Perlawanan terhadap Fasisme dan Nazisme memang harus menjadi sebuah nilai yang dimiliki oleh semua warga Italia, namun tidak sedikit juga yang tampaknya masih tidak tahu atau memahami apa artinya hidup di bawah rezim poros, dan banyak juga yang meyakini jika mereka melakukannya, mereka akan anti-fasis. Dan ingat, melawan fasisme bukanlah menjadi komunis, mereka hanya menginginkan demokrasi di negara tempat mereka melangsungkan kehidupannya.
BELLA CIAO Dan Money Heist
Lagu Bella Ciao sempat hilang atau redup dari musik Italia, hal itu terjadi karena tergerus oleh popularitas musik pop modern Italia, namun lagu perjuangan rakyat sayap kiri ini muncul dan dibangkitkan kembali dalam film serial Netflix berjudul La Casa De Papel atau Money Heist yang dirilis pada tahun 2017 ini berhasil menjadi serial non-bahasa Inggris yang paling banyak ditonton di Netflix pada awal tahun 2018.
Lagu Bella Ciao sering terdengar di serial ini. Pertama kali dinyanyikan ketika anggota perampok, bernama Moskow, akhirnya menyentuh tanah ketika ia menggali terowongan keluar dari Royal Mint of Spain.
Menurut penulis skenario yang sekaligus menjadi produser eksekutif Javier Gómez Santander, mereka berusaha keras untuk mencari tahu lagu mana yang bisa mereka gunakan untuk menandai momen perayaan dalam serial tersebut. Lagu yang berasal dari Italia ini dipilih karena memiliki nada yang sangat anthemic yang dibutuhkan saat mengisi beberapa adegan.
Lagu ini direkam pertama kali oleh musisi yang berafiliasi dengan partai sayap kiri Italia, Giovanna Daffini, pada tahun 1962. Tiga tahun kemudian, Maria Ilva Biolcati, seorang penyanyi yang juga memiliki keyakinan pada pergerakan sayap kiri Italia, menyanyikan lagu ini. Dan berkontribusi menyebarluaskan lagu ini di Eropa. Tahun 1970-an, seorang Italia yang bermukim di Perancis, Yves Montand, makin mempopulerkan lagu ini. Sejak itu, Bella Ciao menjadi lagu ikonik bagi perjuangan dalam bentuk protes.
Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 1975, seorang anarkis, Leslie Fish, merekam versi bahasa Inggris laguperlawanan tersebut. Tahun 1985, grup musik beraliran kiri di Turki, Grup Yorum, menerjemahkan lagu ini ke bahasa Turki dan turut menyanyikannya. Tahun 2010, grup ini membuat konser besar di Istambul, Turki, dengan 55 ribu penonton dan sudah pasti, Lagu Bella Ciao menggema dan dinyanyikan bersama-sama.
Di awal 1990an, band-band beraliran kiri Italia, seperti Banda Besotti dan Modena City Ramblers, makin turut mempopulerkan lagu ini. Namun hal yang paling menggemparkan adalah ketima pada tahun 2012, seorang pendeta di Genoa, Italia, bernama Don Andra Gallo, menghebohkan Italia dan Eropa. Videonya, yang memperlihatkan dirinya memimpin jemaat menyanyikan lagu Bella Ciao menjadi perbincangan yang cukup meluas di media sosial.
Tahun 2018, Anemone Foundation, sebuah lembaga yang peduli pada perjuangan rakyat Palestina, mengunggah video dengan judul Bella Ciao for Palestina Partisans. Video itu diperuntukkan untuk semua revolusioner Palestina yang berjuang untuk melawan kolonialisme Israel. Sekarang, lagu Bella Ciao sudah mendunia dan Sudah diterjemahkan dalam 32 bahasa di dunia. Begitulah. Bella Ciao menjadi lagu perlawanan yang mendunia.
Selain daripada lagu Bella Ciao, film yang rilis pada tahun 2017 ini juga turut memperkenalkan dan mempopulerkan Dali Mask. Topeng yang digunakan oleh para “Robin Hood” ini juga memiliki peran sebagai simbol perlawanan dan kebanggaan nasional pada Money Heist. Dalí bisa dibilang adalah tokoh paling penting dari gerakan surealis di awal abad ke-20. Meskipun gerakan ini biasanya dikaitkan dengan Prancis, Dalí adalah orang Spanyol, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Negeri Matador.
Seperti semua seni surealis, karya Dali pada dasarnya adalah sebuah bentuk pemberontakan. Gerakan surealis berusaha mengacaukan norma yang ada. Seperti para perampok dan baju merah yang digunakan oleh mereka di Money Heist, Dalí telah berhasil menjadi simbol untuk revolusi. Hal ini juga menegaskan bahwa Dali adalah salah satu simbol seniman yang memiliki karakter sebagai penyelamat, anti kapitalis dan simbol penegakan keadilan.
Lirik Bella Ciao
Lagu itu adalah lagu yang dinyanyikan oleh para partizan Italia di Perang Dunia II sebagai lagu perayaan wilayah kecil pertama Italia yang terbebas dari kekuasaan fasis dan pendudukan Jerman, banyak orang Italia bangkit dan melawan penjajah dengan apa yang mereka miliki dan yakini. tidak ada dukungan udara atau pakaian lapis baja, hanya bermodal senapan atau pistol sederhana.
lagu ini tentang seorang pria, pergi untuk melawan Jerman dan sekarat saat melakukan perlawanan tersebut. partizan kemudian dalam lagu tersebut meminta kepada sesama partisan lainnya untuk dimakamkan di bawah bunga yang indah. liriknya adalah:
Questa mattina mi son svegliato,
bella ciao, bella ciao, bella ciao, ciao, ciao!
Questa mattina mi son svegliato,
e ho trovato l'invasor.
Oh partigiano, portami via,
bella ciao, bella ciao, bella ciao, ciao, ciao!
Oh partigiano, portami via,
che mi sento di morir.
E se io muoio, da partigiano
bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao!
e se io muoio, da partigiano,
tu mi devi seppellir
e seppellire, lass di montagna
bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao!
e seppellire, lass di montagna
sotto l'ombra di un bel fior
e tutte le genti, che passeranno
o bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
e tutte le genti, che passeranno
ti diranno che bel fior
e questo é il fiore
del partigiano
bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao!
e questo é il fiore
del partigiano
morto per la liberta!
Dan lagu tersebut diterjemahkan menjadi: (catatan: kata "Bella" adalah versi feminin dari kata sifat "bello" yang berarti "cantik". Jadi Bella adalah cara untuk memanggil gadis atau wanita cantik, dalam bahasa sehari-hari)
Pagi ini aku bangun,
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
pagi ini aku bangun
dan menemukan penyerbu
oh partizan, bawa aku pergi
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
oh, partizan, bawa aku pergi
bahwa saya merasa saya sekarat
dan jika saya mati, sebagai partizan
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
dan jika saya mati, sebagai partizan,
kamu harus menguburku
dan kubur aku, di atas gunung
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
dan kubur aku, di atas gunung
di bawah bayang-bayang bunga yang indah
dan semua orang yang lewat
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
dan semua orang yang lewat
akan memberitahu Anda "bunga yang indah"
dan ini bunganya
Halo cantik, halo cantik, halo cantik, halo, halo
dan ini bunganya
dari partizan
yang mati untuk kebebasan kita
Mengapa lagu "Bella Ciao" bukan lagu semua orang Italia?
Karena sudah menjadi himne para partisan, mayoritas berafiliasi dengan Partai Komunis. Dengan demikian, lagu tersebut mewakili partai sayap kiri. Lagu kebangsaan yang serupa akan semakin memecah belah penduduk Italia yang mayoritas membela pergerakan partai sayap kanan.
Partisan adalah kata lain untuk menganalogikan gerakan pemberontakan Italia (bahasa Italia: Resistenza italiana atau tepatnya Resistenza) adalah sebuah istilah untuk kelompok-kelompok pemberontakan yang menentang pendudukan pasukan Jerman dan rezim Fasis Italia dari Republik Sosial Italia pada tahun-tahun akhir Perang Dunia II. Gerakan tersebut dibentukan oleh orang-orang Italia pro-Sekutu, setelah invasi Sekutu ke negara tersebut, gencatan senjata antara pasukan bersenjata Italia dan Sekutu, dan pendudukan militer Jerman di utara Italia.
Gerakan tersebut juga dikenal sebagai pemberontakan Italia dan partisan-partisan Italia. Konflik brutal yang mereka libatkan disebut sebagai Perang Pembebasan Italia (ketika merujuk kepada bagian yang mereka ambil dalam Kampanye Italia melawan Blok Poros) atau sebagai Perang Saudara Italia (ketika secara spesifik merujuk kepada konflik dengan Fasis). Republik Italia modern dideklrasikan yang dibentuk untuk perjuangan pemberontakan tersebut.
Hingga saat ini Bella Ciao tetap menjadi lagu perlawanan Italia yang lahir sejak abad-19 yang dinyanyikan oleh para petani perempuan di Italia utara. Lagu tersebut lahir dari keresahan dan ketidaksejahteraan para petani perempuan. Pada awal kemunculannya, lagu yang dikenal dengan judul Bella Ciao ini berjudul Alla Mattina Appena Alzata yang memiliki arti Di Suatu Pagi, Aku Terbangun. Bella Ciao yang berasal dari negara yang berjuluk lo Stivale tersebut dikenal dan meluas hingga ke Eropa. Kemudian meluas lagi hingga ke Asia dan Amerika Latin, bahkan ke seluruh belahan dunia lainnya.
Comments