Sepak bola, siapa yang tidak mengenal salah satu cabang olah raga ini? Olah raga yang sudah dimainkan selama ribuan tahun ini menjadi olah raga yang tak tertandingi pamor nya dibanding dengan cabang olah raga lainnya. Olah raga yang satu ini memang sangat mudah dimainkan dan dapat dimainkan dimanapun, tidak melulu berbicara mengenai lapangan yang besar, lampu yang megah dan bola yang bersih.

Tidak ada data yang dapat memastikan kapan olahraga ini pertama kali dimainkan. Tetapi, dalam beberapa sumber literasi yang kami dapatkan menuliskan bahwa sepak bola pertama kali dimainkan di negara China pada abad ke 2-3 Masehi lebih tepatnya pada zaman Chun Qiu Zhan Guo (musim semi musim gugur negara berperang) yang memiliki nama “tsu chu”.

Seiring berkembangnya zaman, permainan sepak bola tidak hanya dimainkan oleh orang-orang yang berada dalam kerajaan, permainan ini merambah menjadi hiburan bagi rakyat di China pada saat itu.

Rupanya tidak hanya China yang memainkan olah raga ini di masa lampau, Yunani dan Mesir adalah beberapa wilayah yang memainkan permainan dengan bola ini. Yunani sendiri memberi nama permainan ini dengan nama episkyros. Episkyros sendiri tercatat dalam sejarah Yunani dengan ditemukannya pahatan gambar kuno di dinding yang diabadikan oleh museum di Yunani.

Gayung bersambut, sepak bola terus mengikuti alur revolusi dimana setiap tim memiliki logo dan simbol yang mereka yakini menjadi gambaran dari mana tim itu berasal. Hal ini pun jelas sangat amat mempengaruhi suporter yang mendukung tim tersebut. Sering kita jumpai banyak logo dam simbol yang sering dipaparkan didalam stadion sepak bola. Hingga saat ini, sepak bola tidak melulu berbicara tentang permainan yang apik, berapa gol yang dicetak pemain, isak tangis kekalahan dibalik kelelahan. Simbol dan logo yang digunakan suporter sendiri menjadi daya tarik bagi banyak orang yang menyaksikan nya. Banyak makna tersirat yang ingin mereka sampaikan dalam simbol dan logo yang mereka gunakan.

Ketika kita menitik beratkan sepak bola sebagai permainan yang dimainkan oleh para kaum kelas pekerja, dataran Britania Raya menjadi rujukan yang sangat relevan. Beberapa tim dikota Inggris menjadi gambaran yang sangat jelas dan nyata ketika dikaitkan dengan kalimat diatas tersebut. Mengingat sepak bola tidak hanya sekedar permainan, banyak kelompok suporter dari dataran Britania Raya menggunakan bendera Union Jack menjadi latar dari bendera yang sering mereka paparkan didalam dan diluar stadion. Lalu apa makna dan dari manakan asal mula Union Jack Flag ini berasal?

Union Jack Flag untuk pertama kalinya diresmikan pada tahun 1606 dimana pada saat itu. Nama Union sendiri merujuk pada bahwa bendera ini adalah milik Inggris Raya atau biasa kita kenal dengan United Kingdom, sedangkan pemilihan nama Jack sendiri biasa digunakan untuk sebutan bagi bendera kecil yang dikibarkan ditihang kapal yang memang pada saat itu juga bendera Union Jack ini sering dikibarkan ditihan kapal milik Inggris. Bendera yang memiliki tiga unsur warna ini rupanya persatuan dari tiga negara bagian Inggris yaitu Irlandia Utara, Skotlandia dan Inggris. Bendera yang memiliki latar biru dengan cross putih sendiri diambil dari bendera Skotlandia yang memiliki nama St. Andrew Cross, lalu yang kedua adalah bendera dari Irlandia Utara yang memiliki latar belakang putih dengan cross berwarna merah yang juga biasa disebut dengan St. Patricks dan yang terakhir adalah bendera milik Inggris yang memiliki latar belakang putih dengan tanda plus merah yang sering dikenal dengan sebutan St. George Cross. Bendera Union Jack awalnya memang hanya boleh dikibarkan oleh kapal-kapal Inggris pada saat itu. Pada tahun 1908, bendera Union Jack diakui sebagai bendera nasional Britania Raya.

Beralih ke Skotlandia, salah satu tim sepak bola yang di liga Skotlandia adalah Celtic F.C. walaupun tim tersebut bermain di Liga Skotlandia, semangat yang mereka bawa tidak melupakan akar kebudayaan dari Irlandia yaitu Celtic. Tim yang memiliki prestasi dan sejarah yang cukup gemilang ini memiliki suporter fanatic atau die hard fan yang memiliki keterikatan sosial dan budaya yang sangat lekat dengan kebudayaan Celtic.

Green Brigade, salah satu kelompok suporter dari Celtic F.C. yang hampir dalam setiap pertandingan Celtic F.C. menyajikan suguhan aksi yang luar biasa dalam setiap pertandingan. Sekelompok suporter ini memploklamirkan bahwa mereka memiliki pemikiran anti rasis, anti fasis dan anti kebencian. Salah satu aksi yang menjadi sorotan media dunia adalah dimana ketika mereka mengibarkan bendera Palestina , hal ini terjadi pada saat pertandingan Liga Champion antara Hapoel Beersheba di Glasgow. Rupanya suporter Celtic F.C. melakukan aksi ini atas nama solidaritas bagi warga Palestina yang mendapatkan gempuran dari Israel.

Celtic F.C. sendiri memiliki simbol dalam logo yang mereka pakai yaitu four leaf clover atau yang biasa dikenal dengan shamrock. Nama shamrock ini diambil dari bahasa Irlandia yaitu seamrog yang disingkat dari kata semair og. Daun yang memiliki cabang empat ini diyakini oleh warga Irlandia sebagai bunga yang memiliki arti dari setiap helai daunnya. Helai pertama memiliki makna Faith (kepercayaan), Hope (harapan), Love (cinta) dan Luck (keberuntungan).

Four leaf Clover atau daun yang memiliki empat helai ini rupanya tidak hanya digunakan oleh tim sepak bola Celtic F.C. suporter dari tim ini juga menggunakan daun yang dipercaya sebagai simbol keberuntungan ini. Sering kita jumpai dalam pertandingan Celtic F.C. bendera yang dipaparkan didalam stadion oleh para suporter Celtic F.C.

Tim sepak bola selanjutnya adalah Sankt Pauli. Tim asal kota Hamburg, Jerman ini menjadi salah satu tim yang memiliki keunikan tersendiri. Konon tim ini dibiayai oleh barisan suporter yang rela bergotong royong untuk menghidupi tim asal kota Hamburg ini.

Bila kita melihat logo resmi Sankt Pauli, kita dapat melihat gambar seperti sebuah gereja dari tumpukan batu, tetapi sayangnya justru logo yang populer digunakan oleh para suporter Sankt Pauli adalah logo yang jauh dari unsur religius, yaitu logo tengkorak dan tulang bersilang yang umunya kita jumpai pada bendera-bendera Bajak Laut ataupun gerakan yang berbahaya lainnya. Paradoksnya, lambang tengkorak dari suporter Sankt Pauli tidak sama sekali menggambarkan sebuah kelompok bajak laut apalagi pendukung Nazi. Alih-alih pendukung Nazi, suporter Sankt Pauli justru anti Nazi, anti fasisme, dan kebanyakan dari mereka adalah penganut ideology anarkisme.

Suporter Sankt Pauli juga memiliki fanatisme pada keyakinan mereka yang sangat kuat, mereka memilih mengutamakan kemandirian ekonomi dan membiarkan klubnya berjuang dengan semangat yang sangat tinggi, ketimbang royal dalam membelanjakan pemain demi meraih prestasi. Suporter Sankt Pauli tidak mempermasalahkan prestasi klub mereka, meskipun Sankt Pauli terdegradasi dan terperosok pada peringkat terakhir dari divisi terendah Bundesliga sekalipun, suporter Sankt Pauli merasa lebih terhormat bila klubnya minim prestasi, daripada mereka harus menerima suntikan dana dari kapitalis demi prestasi yang instan.

Perkembangan nilai-nilai progresif, seperti anarkisme, libertarianisme, dan sosialisme di Sankt Pauli menjadikan klub ini sebagai representasi masyarakat kelas bawah, bukan hanya di Hamburg, Jerman saja, tetapi di seluruh belahan dunia.

Simbol tengkorak dan tulang ini juga diyakini di ambil dari makna skull and bones milik Geronimo, seorang pemimpin bangsa Amerika asli dari suku Apache. Dalam kisahnya, Geronimo adalah seorang pemimpin yang sangat kuat dan memiliki daya juang yang sangat tinggi ketika warga keturunan Eropa mencoba mengambil alih tanah kelahirannya. Selain daripada menjadi seorang pemimpin, Geronimo pun menjadi sosok yang sangat dikagumi pada saat itu karena keberaniannya melawan perampas tanah kelahirannya.

Apakah Sankt Pauli menjadi satu dari sekian banyak kelompok suporter yang memakai simbol skull and bones dari Geronimo? Atau masih banyak pemaknaan lain dari beberapa simbol yang digunakan oleh kelompok suporter yang ada diberbagai belahan dunia? Dan apakah semua kelompok suporter sudah cukup relevan ketika menggunakan simbol Union Jack Flag, Shamrock dan Skull and Bones? Jawabannya ada pada diri kalian sendiri!.

Penulis: Rifqi Maulana